Ingin mengunduh multiple video dan gambar dalam satu tweet secara sekaligus dalam bentuk RAR seperti pada tweet di bawah ini?

Caranya gampang banget dan dijamin berhasil! 

1. Pertama, kamu masuk ke web downloader RedKetchup

2. Selanjutnya, klik kanan pada video yang akan didownload, klik 'Salin alamat video'


3. Lalu pindah ke RedKetchup Web, paste link media yang sudah di-copy tadi pada kolom yang tersedia di sana (lihat kotak pada panah merah), setelah itu klik logo twitter (lingkaran yang berawarna hijau)

4. Lalu, geser halaman web ke bawah, centang pada kolom 'Download all in a zip' untuk mendownload semua media, selanjutnya tinggal pilih tombol 'Download' seperti yang ditandai lingkaran hijau. 

Tunggu hingga proses load selesai, dan media akan secara otomatis ter-download dalam bentuk Zip/RAR. 


Pemilu Serentak 2024 yang jatuh pada hari Rabu, 14 Februari 2024 menambah cerita panjang betapa beratnya tugas KPPS sejak Pemilu Serentak 2019. Betapa tidak, pada dua Pemilu serentak ini saya dipercaya sebagai KPPS 1 atau Ketua.Tak jauh beda dengan pemilu serentak sebelumnya, yaitu Pemilu Serentak 2019, sama-sama menguras tenaga dan pikiran. 


Sama seperti pemilu serentak sebelumnya, Pemilu Serentak 2024 juga terdapat 5 jenis pemilihan, yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.


Pengalaman yang berbeda pada Pemilu Serentak 2024 dengan pemilu serentak sebelumnya adalah kami dari KPPS berkesempatan untuk menjemput suara ke rumah pemilih dengan kategori disabilitas dan lansia.


Anggaran untuk TPS pada Pemilu Serentak 2024 cukup besar, lebih besar dari pemilu serentak sebelumnya. Anggaran dibagi menjadi 4 Pos, yaitu anggaran Pembangunan TPS sebesar Rp. 2.000.000, Operasional KPPS sebesar Rp. Rp. 1.000.000, Mamin Petugas KPPS untuk sembilan orang sebesar Rp. 900.000, dan yang paling membedakan anggaran Pemilu 2024 dengan Pemilu sebelumnya adalah adanya anggaran khusus untuk alat penggandaan dokumen C.Hasil (C1) Salinan sebesar Rp. 500.000, seperti Laptop, Printer, dan Scanner. Mengingat, berita acara C.Hasil (C1) Salinan yang akan diserahkan kepada PPK, PPS, PTPS, dan Saksi tidak perlu ditulis tangan, tapi cukup digandakan dengan cara scan atau photo copy dengan tanda tangan basah. Salinan C.Hasil (C1) yang asli diserahkan kepada KPU. 


Honor KPPS pun mengalami kenaikan yang signifikan, yakni Rp. 1.200.000 untuk ketua KPPS, Rp. 1.100.000 untuk anggota KPPS, dan Rp. 700.000 untuk PAM TPS, diberikan seluruhnya tanpa potongan sedikitpun. 


Sama sekali tidak tidur semala 3 hari 2 malam harus saya jalani mengingat mulai sari H-1 saya harus selalu siap siaga menjaga TPS. Pelaksanaan rapat Pemungutan Suara di TPS kami sesuai dengan ketentuan dari KPU, yaitu mulai dari pukul 07.00 hingga ditutupnya pendaftaran bagi pemilih pada pukul 13.00. Sedangkan proses rapat penghitungan suara sesuai ketentuan diawali pada pukul 14.00, dan kami menyelesaikan penghitungan suarat suara pada kotak terakhir (Kotak Suara DPRD Kabupaten) pada pukul 05.19 pada hari selanjutnya. Artinya total waktu rapat penghitungan suara hingga kotak terakhir adalah 15,19 jam. Sedangkan untuk rekap C.Hasil hingga berita acara seluruh jenis pemilihan diserahkan kepada PTPS dan para Saksi adalah 18 jam, karena rekap C.Hasil selesai pukul 8 pagi pada hari setelahnya. Sehingga jika ditotalkan seluruhnya mulai dari pembukaan rapat pemungutan suara, kami bekerja selama 25 jam tanpa tidur.


Karena jam kerja yang sangat panjang tersebut, beberapa dari kami mengalami kelelahan dan harus beristirahat secara intensif. Salah satu Saksi Parpol yang bertugas di TPS kami pun harus sampai dirawat karena mengalami vertigo pada H+2 pasca pencoblosan.


Suara hati kami sebagai petugas KPPS, kami harap sistem kepemiluan khususnya Pemilu Serentak kedepannya akan direvisi dan lebih manusiawi. Ini bukan soal honor yang nominalnya besar, tapi soal kesehatan fisik dan mental kami sebagai petugas KPPS. 


Sehat-sehat seluruh petugas KPPS di mana pun berada, semoga perjuangan kita mengawal demokrasi  tidak berakhir sia-sia.

 


Berikut adalah contoh Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Kunjungan Lapangan Bayi Balita dengan Masalah Gizi. Dapat diunduh dalam format PDF pada link yang terdapat di bagian bawah postingan: 

KAK Kunjungan Lapangan Bayi Balita Dengan Masalah Gizi by Arra Pena on Scribd


Download File Format Word via GOOGLE DRIVE


Berikut adalah contoh Fish Bone dan Alternatif Pemecahan Masalah Analisis Stunting. Selengkapnya dapat dilihat di bawah ini: 

Fish Bone Dan Alternatif Pemecahan Masalah Analisis Stunting by Arra Pena on Scribd

Download File Format Word via GOOGLE DRIVE

LIHAT SELENGKAPNYA:

DT Pendidikan Pada Ibu Nifas by Rudy Arra on Scribd

Download File Format Word via GOOGLE DRIVE

Cara Download File Word via Google Drive: 

 

LIHAT SELENGKAPNYA:

Daftar Tilik Pemeriksaan Djj by Rudy Arra on Scribd

Download File Doc. Word via GOOGLE DRIVE
Cara Download File Word via Google Drive: 

KERANGKA ACUAN KEGIATAN 

ASUHAN KONSELING GIZI


 I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan gizi adalah meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Mutu gizi ini akan tercapai melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional disemua institusi pelayanan kesehatan. Pelayanan gizi adalah upaya memperbaiki gizi, makanan, dietetic pada masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetic dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit diselenggarakan baik di dalam maupun di luar gedung.


Pelayanan Gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari pengkajian gizi, penentuan diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring evaluasi pada pasien rawat jalan. Intervensi gizi rawat jalan pada umumnya berupa kegiatan Konseling Gizi dan dietetik. Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang dilaksanakan oleh tenaga gizi puskesmas untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya.


Pelayanan gizi rawat jalan meliputi kegiatan konseling individual seperti pelayanan konseling gizi dan dietetic di unit rawan jalan terpadu, atau khusus penyakit tertentu atau unit khusus penyakit anak. Pelayanan penyuluhan bisa juga dilakukan secara berkelompok seperti pemberian edukasi di kelompok pasien diabetes, pasien hemodialisa, ibu hamil dan menyusui, pasien jantung, HIV, dll. Konseling gizi dilakukan dengan cara pengumpulan data antropometri, kemudian pengkajian gizi, menganalisa data tersebut, menetapkan diagnose gizi, memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konseling diet dengan member leaflet penyakit, kemudian pasien dianjurkan melakukan kunjungan ulang untuk mengetahui keberhilan intervensi dilakukan monitoring dan evaluasi.


1.2 TUJUAN 

1.2.1  Tujuan Umum

Untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan prilaku pasien sesuai dengan masalah gizi dan penyakit pasien tersebut serta untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melallui upaya preventif, kuratif dan promotif yang dilakukan  secara terpadu, terarah dan terus menerus

1.2.2 Tujuan Khusus

  1. Pasien mampu mengatasi masalah gizi yang berhubungan dengan penyakit pasien tersebut.
  2. Meningkatkan status gizi pasien.
  3. Menyelenggarakan asuhan gizi pada pasien dan keluarga nya
  4. Membimbing dan mengarahkan pasien dalam memahami masalah gizi yang dihadapi 
  5. Memanfaatkan konseling gizi secara optimal oleh semua pasien yang datang ke puskesmas
  6. Melakukan pengkajian gizi, penentuan diagnosis gizi, Intervensi Gizi Monitoring dan evaluasi asuhan gizi

II. PELAKSANAAN 

2.1 SASARAN

  1. Pasien rawat jalan di puskesmas
  2. Keluarga pasien

2.2  KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Kegiatan Pokok 

Memberikan kosneling gizi kepada klien sesuai dengan jenis penyakit yang di derita

b. Rincian kegiatan

  • Menerima rujukan dari poli
  • Melakukan asuhan gizi kepada pasien sesuai dengan penyakit yang di derita nya
  • Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang di derita nya
  • Memberikan kosneling gizi / pemahaman tentang diet yang harus dijalankan selama sakit
  • Melakukan perjanjian untuk kunjungan kembali


2.3 METODE

Konseling/ penyuluhan


2.4 URAIAN PROSEDUR

  1. Mempelajari kartu status / rujukan tentang diagnosis oleh petugas gizi
  2. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarga nya, karakteristik  penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat serta diagnosis penyakitnya ke dalam buku register
  3. Melakukan koseling  dengan penderita/ keluarga tentang kejadian penyakit, pola makan, gaya hidup,  dan lamanya menderita penyakit
  4. Membantu menyimpulkan permasalahan gizi yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
  5. Bila diperlukan, membuat kesepakatan  dengan penderita atau keluarga tentang jadwal konsultasi gizi kembali


2.5 MEDIA

Leaflet terapi diit


2.6 TEMPAT DAN RUANG LINGKUP

  1. Jadwal kegiatan konseling gizi di lakukan setiap hari kerja di Puskesmas Citeras
  2. Ruang Lingkup

Konseling adalah hubungan antar dua orang yaitu petugas kosneling gizi/ konseling terpadu dengan pasie atau klien yang memutuskan untuk bekerjasama sehingga pasien / klien dapat mengenali dan memecahkan masalah gizi. Ruang lingkup konseling  gizi yaitu pelayanan pasien rawat jalan


2.7 PEMBIAYAAN

-

2.8 LUARAN

1. Pasien mengerti terapi diit penyakit yang diderita

2. Pasien melaksanakan terapi diit yang diberikan


2.9 EVALUASI

Pasein mendapat konseling tentang terapi diit sesuai dengan diagnosa penyakit pasien, untuk mengetahui keberhasilan pasien harus melakukan periksa ulang setelah obat habis. Kemudian dilihat hasil terapi diit apakah pasien mengikuti dan ada perubahan sembuh pada pasien. 


2.10 PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Pemberian konseling dicatat dalam dalam rekam medic pasien rawat jalan dan dievaluasi ketika pasien control kembali kepuskesmas


III. PENUTUP

Kegiatan asuhan gizi rawat jalan dilakukan rutin setiap hari dan berjalan lancer.

LAMPIRAN


LIHAT SELENGKAPNYA DI: 

SCRIBD: 

Kak Asuhan Konseling Gizi by Arra Pena on Scribd

Download File Doc. Word via GOOGLE DRIVE

Cara Download File Word via Google Drive

 


KERANGKA ACUAN KERJA
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


A. Pendahuluan
Program Pemberian ASI  Eksklusif   merupakan salah satu dari Standart Pelayanan Minimal upaya kesehatan masyarakat esensial yang memberi perhatian khusus pada Bayi dan Balita  untuk meningkatkan derajat kesehatan utamanya kesehatan mata dan kekebalan tubuh.

B. Latar belakang
Program Gizi khusunya pemberian ASI Eksklusif   adalah suatu program pemerintah yang harus dilaksanakan   dan merupakan program prioritas guna mencapai MDGs  1, dalam upaya menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk. Melalui berbagai perubahan perilaku sehat berkaitan dengan kekebalan tubuh dan Kecukupan gizi , pertumbuhan dan perkembangan,serta kecerdasan  khusunya Bayi perlu mendapat  perhatian khusus karena ASI Eksklusif  ini merupakan makanan terbaik terlengkap  murah dan praktis yang  yang dibutuhkan oleh bayi 0 – 5 bulan.  ASI adalah makanan utama bagi bayi dan wajib diberikan karena ini adalah hak bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa ganguan dikemudian hari.  Jumlah seluruh bayi umur 0 hari sampai 5 bulan 29 hari harus  diberi Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat . Pemantauan ASI  Eksklusif . berdasarkan recall 24 jam yang tercatat pada register pencatatan pemberian ASI pada bayi umur 0 – 6 bulan di suatu wilayah kerja Puskesmas.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan umum:
Memberikan pelayanan yang berkualitas   kepada bayi melalui pemberia ASI Eksklusif untuk memcapai  pertumbuhan dan perkembangan yang baik dan optimal.
Tujuan khusus:
  1. Melakukan pencegahan  timbulnya  penyakit yang berhubungan dengan makan dan minum bayi.
  2. Memberikan kekebalan tubuh pada Bayi  dari kolestroom ASI
  3. Memberikan penanaman kesadaran masyarakat tentang Manfaat ASI
  4. Memberikan pelayanan Penyuluhan / Pembinaan tentang Bahaya Susu botol
  5. Memberikan  pelayanan   Pemantauan  Pemberian  ASI Eksklusif.
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok: melakuan  pendataan dan pemberian kapsul Vitamin A  pada  Bayi, Balita yang   ada diwilayah kerja Puskesmas Minggir.
Rincian kegiatan:
  1. Melakukan Pertemuan  Persiapan pendataan  sasaran AE
  2. Melakukan pendataan Sasaran  AE
  3. Melakukan Pengumpulan data
  4. Melakukan  Pengolahan data
  5. Melakukan monitoring dan Evaluasi
  6. Melakukan   pelaporan ke  Kepala Puskesmas, dinas kesehatan dan sector terkait.  ( desa dan Kecamatan)
E. Cara melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar gedung maupun di dalam gedung. Kegiatan diluar gedung dilakukan pada saat pengumpulan data sasaran  , bekerjasama dengan kader kesehatan dan perangkat desa/dusun. Kegiatan Administrasi,  Pertemuan persiapan,Rekapitulasi  , Pengolahan data  dan Evaluasi, Rencana tindak lanjut dilakukan di ruang puskesmas induk  ( dalam gedung Puskesmas Induk ).

F. Sasaran
Sasaran Ibu yang mempunyai bayi 0 – 5 bulan 29 hari

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan 
Kegiatan dilaksanakan setiap hari kerja 

 

 

B U L A N

No

Kegiatan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

Pertemuan persiapan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Pendataan Sasaran

 ASI  Eksklusif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pengumpulan data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Pengolahan data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Monitoring dan Evaluasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Pelaporan Hasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Rencana Tindak lanjut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi  pelaksanaan kegiatan Pemantauan ASI Eksklusif   dilakukan 6 bulan sekali oleh Petuagas beserta Kader , dilakukan rekapitulasi data, pengolahan data, Evaluasi  dan Pelaporan Pemantauan ASI Eksklusif  setelah dievaluasi dilaporkan kepada kepala puskesmas. Apabila ada ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, hasil belum mencapai target , maka Kepala Puskesmas bersama dengan Petugas  sebagai  pelaksana kegiatan harus mencari penyebab masalahnya serta  mencari solusi penyelesaiannya dan dibaut rencana tindak lanjut.

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan dan dikelola dengan baik  dan benar sehingga  data yang diperoleh dapat digunakan sewaktu – waktu saat dibutuhkan.
Pelaporan dilakukan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas melalui Kasubag TU, untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan lainnya.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 6  bulan, pelaporannya  melalui rapat evaluasi tengah tahun dan rapat evaluasi akhir tahun.

LIHAT DAN UNDUH SELENGKAPNYA DI:
SCRIBD:

Kak Asi Ekslusif (ArraPena) by Arra Pena on Scribd

Download File Doc. Word via GOOGLE DRIVE
Cara Download File Word via Google Drive: