Salah satu faktor tanaman pertanian menghasilkan hasil panen yang memuaskan adalah Pemupukan. Dan tentu saja kadar pemberian pupuk pada setiap jenis tanaman akan berbeda, berikut adalah tabel aturan pemberian pupuk yang seimbang yang dilansir dari buku 'Pranata Mangsa Konci Tatanen' karya Ir. Suherman (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bogor).
Seperti yang saya alami dalam proses menanam Jahe. Ini merupakan pengalaman pertama saya menekuni budidaya Jahe. Banyak sekali kendala-kendala yang saya hadapi, ini akibat ilmu saya yang masih sangat terbatas, hanya modal nekat. Dari mulai metode mempersiapkan lahan, saya mencangkul untuk menggemburkan tanah lalu saya beri pupuk kandang, lalu besoknya langsung saya tanami bibit rimpang jahe, padahal tanah yang baru diolah dan dicampur pupuk kandang harusnya didiamkan terlebih dahulu selama minimal 2 minggu, alhasil bibit rimpang jahe saya banyak yang busuk karena panas dan jamur.
Untuk teknik pemanenan saya hanya memotong batang dari kangkung, membiarkan pangkal kangkung tetap berada di dalam gelas, untuk dibiarkan agar tumbuh kembali tunas. Kangkung termasuk sayuran yang mudah dibudidayakan, hanya dengam menyetek batangnya saja sudah bisa tumbuh dengan cepat. Jadi jika kita menanam kangkung dari semayan biji benih, untuk masa tanam selanjutnya setelah panen, kita cukup menggunakan batang pohon kangkung, caranya dengan memotong batang kangkung dengan menyisakan 3-4 bakal tunas, satu bakal tunas paling bawah berada di dalam media tanam, sisa bakal tunas berada di atas sebagai bakal tunas baru.