Dulu, saat saya masih berada di kantor pada dini hari karena
lembur dan harus mengerjakan tugas yang dituntut selesai sebelum pagi harinya, yang
ada dalam pikiran saya saat itu adalah “Aduuuh...kasurku dirumah lagi ngapain
ya...?!”.
Saat berada dirumah saya masih nongkrong di depan monitor
pada dini hari lagi-agi karena masalah kerjaan, yang ada dipikiran saya adalah
“Gak sudi harus nengok ke belakang, karena kamu ada disana!!!” (bicara sama kasur).
Saat terlentang diatas tempat tidur, tapi sampai dini hari
masih belum juga bisa tidur karena alasan-alasan tertentu semacam insomnia atau
sekedar galau, yang ada di pikiran saya adalah “Ternyata kamu tidak selamanya
bisa membuatku merasa nyaman dan merasa tenang saat aku berada dalam pelukanmu!”
(bicara sama kasur...lagi)
Ya...memang sangat mernyedihkan ketika kita masih saja harus
terjaga saat kebanyakan orang ditempat lain sudah berada di dunia lain sambil
membangun pulau (baca: tidur pules). Dan penderitaanpun akan terus berlanjut
saat pagi datang. Saat orang lain baru saja keluar dari mimpi indah mereka,
justru saya baru memulai ‘mimpi buruk’. Mimpi buruknya adalah ketika saya harus
menjalani hari dengan efek kurang tidur pada malam hari. Dan bisa dipastikan hariku
pun akan menjadi 5% manis, 45% miris, dan 50% tragis.