Selayang Pandang PKK
Dilansir dari berbagai sumber bahwa:
PKK merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari Seminar Home Economic di Bogor pada tahun 1957, dengan menghasilkan rumusan 10 Segi Kehidupan Keluarga.
Pada bulan mei 1962 di Desa salaman Kabupaten Magelang didirikan Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat (PLPM) untuk menyebarkan 10 segi Kehidupan Keluarga.
Sekitar tahun 1967 kehidupan sebagian masyarakat Jawa Tengah sangat menyedihkan dan memprihatinkan, khususnya daerah Dieng Kabupaten Wonosobo.
Diantara mereka banyak yang menderita Honger Odeem (HO)
Kenyataan itu menyentuh hati Ibu Isriati Moenadi, sebagai Istri Gubernur Jawa Tengah saat itu, beliau merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat masyarakat dan berinisiatif membentuk PKK di Jawa Tengah, dari tingkat Provinsi sampai ketingkat Desa dan Kelurahan. Dengan susunan pengurus terdiri dari unsur-unsur Istri Pimpinan Daerah, tokoh-tokoh masyarakat, perempuan dan laki-laki untuk melaksanakan 10 segi Pokok PKK secara intensif.
Dari keberhasilan PKK di Jaw Tengah, maka Presiden RI menganjurkan kepada Menteri Dalam Negeri Bapak Amir Machmud agar PKK dilaksanakan di Daerah-daerah seluruh Indonesia
Anjuran tersebut dituangkan dalam Surat Kawat Menteri Dalam Negeri Nomor : SUS 3/6/12 tanggal 27 Desember 1972. kepada gubernur Jawa Tengah dengan tembusan kepada Gubernur seluruh Indonesia dengan nama Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.
Sejak tahun 1974 Ketua PKK Jawa Tengah Ibu Kardinah Soepardjo Rustam banyak menerima tamu-tamu dari Luar Negeri seperti : Pakistan, Burma, Malaysia dan lain-lainnya untuk belajar mengenai PKK
Pada tahun 1978 GUbernur Jawa Tengah Bapak Soepardjo Roestam melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri tentang hasil Lokakarya Pembudayaan 10 Segi Pokok PKKmenjadi 10 Program Pokok PKK yang sampai sekarang menjadi program Gerakan PKK.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1982, Tim Penggerak PKK Pusat di bentuk dan dipimpin oleh Ibu Amir Mahmud, Isteri Menteri Dalam Negeri pada tahun 1982.
Sebagai langkah selanjutnya, diadakan pemantapan Gerakan PKK baik tentang pengelolaan dan pengorganisasiannya maupun program kerja dan administrasi melalui Pelatihan, Orientasi, RAKON dan RAKERNAS.
Setiap tahun diadakan Rapat Konsultasi, Lima tahun sekali diselenggarakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) PKK.
Tahun 1987 atas persetujuan Presiden RI dibentuk kelompok-kelompok PKK Dusun/Lingkungan , RW, RT dan kelompok Dasawisma, guna meningkatkan pembinaan warga dalam melaksanakan 10 Program Pokok PKK dan mulai tahun 1988 PKK mendapatkan penghargaan-penghargaan Internasional maupun Nasional akan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama ini antara lain dalam bidang : Kesehatan, Pendidikan,Keluarga Berencana, Lingkungan Hidup dan lainnya.
Pada tahun 1993 dalam Rakernas IV PKK telah memutuskan untuk ” MENETAPKAN TANGGAL 27 DESEMBER SEBAGAI HARI KESATUAN GERAK PKK”, yang diperingati setiap tahun, sebagai motivasi untuk terus meningkatkan Gerakan PKK di masyarakat.
Sesuai dengan era Reformasi dan GBHN 1999 adanya paradigma baru pembangunan serta Otonomi Daerah berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, Maka Tim Penggerak PKK Pusat telah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Luar Biasa PKK pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 02 November 2000 di Bandung yang menghasilkan pokok-pokok kesepakatan antara lain adalah :
Pengertian dan Nomenklatur Gerakan PKK berubah dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, disingkat PKK. Hasil Kesepakatan Rakernaslub PKK tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dengan dasar Kepmendagri tersebut disusunlah Pedoman Umum Gerakan PKK sebagai panduan pelaksanaan Gerakan PKK, sampai saat ini.
Periode tahun 2005-2009 Ketua Umum TP PKK adalah
- Ibu Rr Susiati Ma’ruf
- Ibu Effi Mardiyanto
Sejak tahun 2009 Ketua Umum TP PKK adalah Ibu Hj. Vita Gamawan Fauzi, SH dan pada tahun 2010 melaksanakan RAKERNAS VII, dengan hasil kesepakatan penetapan perubahan Hari Kesatuan Gerak PKK menjadi tanggal 4 Maret.
Sebagai upaya penguatan Kelembagaan Gerakan PKK telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. I Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Sehubungan dengan itu peranan wanita dalam pembangunan telah dengan jelas mengamanatkan kepada kaum wanita untuk :
Berpartisipasi dalam Pembangunan
Mewujudkan keluarga sejahtera
Membina generasi muda
Demikian sejarah singkat Gerakan PKK yang telah berkiprah selama lebih dari empat dasa warsa dengan segala pengabdiannya. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, oleh karena itu dalam upaya mewujudkan masyarakat sejahtera harus dimulai dari upaya mensejahterakan setiap keluarga.
Program Kesehatan:
- Sosialisasi tentang pentingnya olahraga.
- Pemanfaatan Posyandu untuk peningkatan mutu dan pencakupan posyandu.
- Penyuluhan GSI di setiap posyandu, agar tercapainya penurunan angka kelahiran dan kematian bayi serta ibu hamil.
- Peningkatan imunisasi.
- Penyuluhan dan pengembangan tentang obat-obat tradisional bekerjasama dengan Puskesmas.
- Penyuluhan tentang kepedulian dan peran keluarga terhadap Lansia
- Pembinaan keluarga sadar gizi, mengenal keanekaragaman makanan, pemeriksaan kesehatan, menggunakan garam yodium, ASI dan sarapan pagi.
- Pembinaan Posyandu.
- Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan Lansia.
Program Kelestarian Lingkungan Hidup:
- Penyuluhan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ).
- Penyuluhan tentang pemanfaatan tanah kosong / pekarangan.
- Penyuluhan tentang air bersih, penyegaran dan penhijauan.
- Penyuluhan tentang pengertian dan kesadaran mengenai arti peran pentingnya peran lingkungan hidup yang sehat, bebas polusi, mencegah erosi, dfan melestarikan lingkungan.
- Penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD (Demam Berdarah Dengue) dengan cara 3M.
Program Perencanaan Sehat:
- Penyuluhan tentang Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera ( NKKBS ) yang dilaksanakan dalam kegiatan Posyandu.
- Penyuluhan gemar menabung untuk kehidupan dan penghidupan masa depan.
- Penyuluhan tentang KB mandiri.
- Melaksanakan penyuluhan tentang 8 ( delapan ) fungsi keluarga.
- Melakukan penyuluhan reproduksi KB di Usia subur.
- Melaksanakan penyuluhan tentang pengelolaan keuangan keluarga dengan cara hidup yang hemat dan sederhana.
- Melaksanakan pendataan keluarga.
Blanko Data Kegiatan PKK Pokja IV
Di bawah ini adalah blanko beberapa dokumen kelengkapan PKK Pokja IV yang dapat diunduh dan di-edit sesuai dengan keperluan. Blanko terdiri dari format Microsoft Word dan Microsoft Excel. Berikut adalah beberapa Blanko Dokumen kelengkapan PKK Pokja IV.
Untuk mengunduh/download file, klik pada judul point untuk unduh via Google Drive, atau juga dapat download file via SCRIBD.
1. Blanko Data Kegiatan PKK Pokja IV
1 Blanko Data Kegiatan PKK Pokja IV by Deruddy on Scribd
2. Blanko Jumlah Pengunjung Jumlah Petugas Posyandu Jumlah Bayi Lahir atau Meninggal PKK Pokja IV
2 Blanko Jumlah Pengunjung Jumlah Petugas Posyandu Jumlah Bayi Lahir Atau Meninggal PKK Pokja IV by Deruddy on Scribd
3. Blanko Data Kegiatan Posyandu PKK Pokja IV
3 Blanko Data Kegiatan Posyandu PKK Pokja IV by Deruddy on Scribd
4. Blanko Buku Tamu Kegiatan PKK Pokja IV
4 Blanko Buku Tamu Kegiatan PKK Pokja IV by Deruddy on Scribd
5. Blanko Program Kerja dan Buku Kegiatan PKK Pokja IV
5 Blanko Pgoram Kerja Dan Buku Kegiatan PKK Pokja IV by Deruddy on Scribd
0 Comments:
Posting Komentar