KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehinggga kita dapat diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu, walaupun dengan segala keterbatasan di era pandemi ini. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, semoga kelak kita diakui sebagai umat yang mendapatkan syafaat nya diyaumil akhir nanti. Aamiin.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Psikologi Belajar telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil penelitian Laporan Observasi yang berjudul Kesulitan Belajar. Adapun tujuan utama penulisan Laporan Observasi ini ditujukan sebagai tanda pengerjaan tugas yang telah disampaikan dan semoga bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya pembaca.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, menjadi dorongan/motivasi, dan bahkan menjadi referensi bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam seluruh proses pendidikan, belajar merupakan kegiatan inti. Pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai bantuan perkembangan melalui kegiatan belajar. Secara psikologis belajar dapat diartikan sebagai proses memperoleh perubahan tingkah laku (baik dalam kognitif, afektif maupunpsikomotor) untuk memperoleh respons yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.
Dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Misalnya bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar berhasil, memilih metode dan alat-alat sesuai dengan jenis dan situasi belajar, membuat rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar dengan keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan sebagainya. Bagi siswa sendiri, masalah-masalah belajar yang mungkin timbul misalnya pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar, menggunakan buku-buku pelajaran, belajar berkelompok, mempersiapkan ujian, memilih mata pelajaran yang cocok, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana contoh penyusunan observasi siswa kesulitan belajar?
- Bagaimana contoh penyusunan wawancara siswa kesulitan dalam belajar?
C. Tujuan
- Mengetahui cara penyusunan observasi siswa kesulitan belajar.
- Mengetahui cara penyusunan wawancara terhadap siswa yang kesulitan dalam belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kesulitan Belajar
Ahmadi dan Supriyono (2004, h.77) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Sedangkan menurut Djamarah (2002, h.200) kesulitan belajar adalah masalah yang mengganggu keberhasilan siswa dalam keberhasilan belajarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki masalah sehingga tidak bisa belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada keberhasilan belajar.
Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan tersebut salah satunya menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar. Kesulitan belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau diatas rata-rata namun memiliki ketidak kemampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam belajar dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori serta pemusatan perhatian, penguasaan diri dan fungs integrasi sensori motorik.
Dari pengertian kesulitan belajar tersebut jelas bahwa salah satu hal yang bisa dijadikan kriteria untuk menentukan apakah seseorang mengalami kesulitan belajar adalah sampai sejauh mana ia terhambat dalam mencapai tujuan belajar.
Menurut para ahli Kesulitan Belajar ialah :
Blassic dan Jones mengatakan bahwa kesulitan belajar menunjukkan adanya suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang diharapkan dengran akademik prestasi yang dicapai oleh peserta didik, sehingga peserta didik dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila ia mengalami prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasistas harapannya.
Syaiful Bahri Djamarah Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi peserta didik yang tidak dapat belajar dengan sewajarnya, yang disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar.
B. Ciri-Ciri Anak Kesulitan Belajar
Permasalahan kesulitan dalam belajar tentu sangat diprihatinkan secara umum ciri-ciri kesulitan anak dalam belajar antara lain :
a. Nilai Pelajaran Yang Naik Turun
Indikasi ini yang paling umum diperhatikan, jika anak mendapat nilai yang selalu naik turun bahkan tidak bisa naik selalu dapatlah dikatakan bahwa anak tersebut mengalami kesulitan belajar.
b. Mudah Lupa
Indikasi tersebut juga daptalah dikatakan sebagai kesulitan dalam belajar karena dapat diperhatikan ada gangguan yang membuatnya kesulitan sehingga mudah lupa untuk menyerap materi maupun hal lain.
c. Sering Melamun
Siswa sering melamun juka dapat diindikasikan bahwa dia menunjukkan dirinya tidak fokus sehinggan sulit untuk menangkap sebuah materi yang didapat dari pendidik sehingga dia mengalami kesulitan dalam belajarnya.
d. Tidak Termotivasi Untuk Belajar
Dapat dikatakan jika siswa mengalami kesulitan karena ia memang tidak ada rasa kepercayaan untuk memotivasi dirinya sehingga menimbulkan rasa dimana ia malas untuk menangkap sebuah persoalan sehingga sulit dalam belajar
e. Mudah Menyerah
f. Sulit Duduk Tenang Untuk Jangka Waktu Yang Lama
g. Banyak Bicara
h. Gangguan Ingatan
Sedangkan ciri-ciri yang lain kesulitan dalam belajar spesifik :
• Anak mengalami kesulitan membaca
- Anak kesulitan dalam membedakan bentuk
- Kemampuan memahami isi bacaan rendah
- Sering melakukan kesalahan dalam membaca
• Anak mengalami kesulitan menulis
- Sangat lamban sekali dalam menyalin tulisan
- Sering salah dalam menulis huruf misal huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u dan sebagainya
- Hasil tulisan tidak bisa terbaca dari perkembangan pendidikan.
• Anak yang mengalami kesulitan berhitung
- Sulit membedakan tanda tanda (+), (-), (x) dan lain sebagainya
- Sulit mengapresiasikan bilangan
- Sering salah membedakan angka seperti 9 dengan 6, 17 dengan 71 dan lain sebagainya
C. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Anak
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar anak, tentu sangat bermacam-macam faktornya . antara lain faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar dibedakan menjadi 2 :
1. Faktor Gangguan Eksternal
Gangguan Eksternal dikarenakan gangguan belajar dari luar yang berkaitan dengan indra, seperti halnya gangguan penglihatan, pendengaran, dan penciuman dsb.
Faktor penyebab yang mempengaruhi berkaitan dengan kondisi suasana lingkungan tampat belajar dan lainnya. Misal pada saat belajar ia mendengarkan suara hiuk hiuk , suara tv, suara orang sedang bertengkar dll. Dapat mempengaruhi perhatian dan kemampuan seseorang untuk konsentrasi belajar.
Hal lainnya juga dapat karena tempat belajar yang kotor tata ruang yang sumpek sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan sehingga ia sulit untuk belajar. Dapat juga dipengaruhi oleh:
- Guru
- Kualitas Pembelajarannya
- Dorongan orang tua
PAda beberapa penyebab kesulitan belajar pada siswa yang terjadi karena faktor Eksternal, yaitu:
- Situasi atau proses belajar yang tidak dapat merangsang sswa untuk aktif antispatif dalam pembelajaran
- Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
- Beban studi yang terlampau berat untuk siswa
- Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar
- Metode mengajar yang kurang menarik bagi siswa
- Situasi rumah yang kurang kondusif untuk belajar anak
2. Faktor Gangguan Internal
Dalam belajar tentu juga mengalami kesulitan yang disebabkan faktor internal faktor dari dalam diri sendiri yang berasal dari gangguan fisik maupun psikis , tentunya faktor tersebut antara lain :
a. Kesehatan jasmani
Kesehatan Jasmani tentu sangat berpengaruh dalam belajar seperrti sakit, kurang tidur, keletihan sehabis bermain maupun melakukan hal lain begitu juga orang yang sedang dalam kondisi lapar dan kurang gizi sangat berpengaruh sekali dalam kemampuan seseorang untuk berkonsetrasi dalam belajar sehingga mengalami kesulitan belajar yang lemah.
b. Timbulnya perasaan yang negatif ( Gelisah, tertekan, marah, takut, benci dan dendam )
Hal tersebut juga sangat mempengaruhi belajar anak dimana perasaan tidak enak yang ditimbukan adanya konflik dengan pihak lain atau perasaan itu sendiri sehingga kehilangan konsentrasi untuk mengikuti belajar.
c. Kemampuan Intelektual
Kemampuan Intelektual juga sangat berpengaruh sekali bagi anak yang mana kemampuan anak juga sangat terbatas sehingga tidak semua seoarang anak memiliki kemampuan yang tinggi sehingga ia dibanding dengan anak yang berkemampuan tinggi ia terkalahkan sehingga tidak bisa sama seperti kemampuan lainnya.
d. Kematangan Belajar
Dalam hal ini juga sangat merupakan faktor yang sangat mempengaruhi anak dalam belajar karena belajar yang kurang menguasai sehingga awal kedepannya ia akan terjangkit dalam kesulitan belajar.
e. Usia
Faktor usia yang terlampau muda sangat mempengaruhi belajar anak karena usia yang kurang ia akan mengalami rasa lemah berbeda dengan yang lain dimana ia belum mencakup usia tetapi ia sudah menempuh pendidikan sehigga ia akan dipengaruhi adanya kemampuan belajarnya.
Adapun penyebab faktor kesulitan belajar menurut (Harwel,2011), yaitu :
- Factor keturunan
- Gangguan saat kehamilan , premature
- Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi. Atau bayi yang terlahir dari ibu yang merokok
- Trauma pasca kelahiran, seperti demam tinggi, trauma kepala dll
- Infeksi telinga pada saat bayi dan balita. Anak kesulitan belajar biasanya mempunyai system imun yang lemah
- Awal masa kanak-kanak yang sering berhubungan dengan alumunium, arsenic, merkuri dan neurotoksin lainnya.
Riset menunjukan bahwa apa yang terjadi pada awal kelahiran sampai 4 tahun adalah masa-masa kritis yang sangat pentng terhadap pembelajaran kedepannya. Stimulasi pada masa bayi dan kondisi budaya juga mempengaruhi belajar anak.
D. Penyelesaian dalam Kesulitan Belajar
Dalam menangani kesulitan belajar anak tentu sangat banyak yang perlu diperhatikan , Sebagai berikut langkah-langkah dalam mengatasi kesulitan belajar anak :
- Mengetahui terlebih dahulu latar belakang anak tersebut.
- Lakukan diagnosis kesulitan belajar untuk menentukan apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak, untuk menentukan kesulitan belajar terlebih dahulu mengetahui indikasi-indikasi dari faktor faktor yang ada.
- Memahami faktor-faktor apa saja yang sudah mempengaruhi keberhasilan belajar, Mungkin faktor yang terjadi bersumber dari faktor internal ataupun eksternal. Jika memang terjadi faktor internal terutama biasanya memerlukan penanganan khusus yang mungkin saja memerlukan bantuan orang lain yang ahli pada bidangnya.
- Jika sudah mengetahui latar belakang yang terjadi tentukan bimbingan yang perlu diberikan kepadanya sesuai dengan jenis kesulitan belajar yang dialami dan menentukan kepada siapa untuk dibimbing.
- Lakukan evaluasi setelah ada penangan khusus apabila bimbingan khusus tersebut dapat diatasi.
- Lingkungan belajar harus kondusif
Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar secara optimal.
Secara umumnya dapat mengatasi dengan :
- Pengumpulan Data. Yang mana dengan mengumpulkan data penyebab kesulitan belajar perlu dengan adanya informasi informasi dan melakukan pengamatan.
- Pengolahan Data. Pengolahan data tersebut yang sudah didapatkan akan diadakan pengolahan secara cermat.
- Meningkatkan motivasi belajar anak tersebut
- Melengkapi Sarana belajar anak
BAB III
SISTEMATIKA PENYUSUNAN DAN RANCANGAN OBSERVASI
A. Penyusunan Observasi
Tema : Siswa kelas II MI yang kesulitan dalam belajar.
Tujuan : Mengamati perilaku siswa kelas II MI yang kesulitan dalam belajar,
mengetahui perilaku siswa ketika belajar di rumah dan mengalami
kesulitan dalam belajar.
Jenis Observasi : Observasi Sistematik
Alat Observasi : Check List
Target Person : Siswa kelas II MI yang mengalami kesulitan dalam belajar
Waktu : Malam hari saat sedang belajar di rumah
B. Rancangan Observasi :
No | Perilaku yang Muncul | Ya | Tidak |
---|---|---|---|
1 | Kelihatan kebingungan | Ya | |
2 | Menonton TV | Ya | |
3 | Menangis | Tidak | |
4 | Marah-marah | Tidak | |
5 | Menyendiri | Ya | |
6 | Kurang konsentrasi | Ya | |
7 | Selalu cemas saat belajar | Tidak |
- Malam, dik! Sedang apa,Dik?
- Bagaimana kabarnya hari ini, Dik?
- Bagaimana dengan sekolah Adik hari ini?
- Oh ya, Dik. Sepertinya Adik sedang mengalami kesulitan?
- Ada yang bisa kakak bantu untuk menyelesaikan kesulitan belajar yang sedang Adik hadapi sekarang tidak?
- Apakah adik punya masalah dalam belajar?
- Misalnya masalah apa kalau kakak boleh tahu?
- Memang pelajaran yang seperti apa yang biasanya menurut Adik sulit diterima Adik?
- Misalnya pelajaran apa?
- Oh, berarti gurunya Adik terlalu cepat kalau menjelaskan?
- Selain gurunya yang terlalu cepat dalam menyampaikan materinya, terus apalagi yang membuat adik kesulitan belajar?
- Mungkin tidak kalau adik di kelas itu sering bicara sendiri sama teman di sebelah Adik?
- Gurunya Adik tidak menegur Adik?
- Terus apa yang Adik lakukan kalau guru Adik menegur Adik?
- Diulangi lagi tidak bicara sama teman di sebelah adik?
- Nanti kalau adik kesulitan terus dalam belajar adik, otomatis nilai Adik kan jelek. Kalau dimarahi ayah bagaimana karena prestasi adik dalam belajar menurun?
- Terus apa yang akan adik lakukan kalau prestasi adik menurun?
No |
Pertanyaan dan Jawaban |
Aspek |
---|---|---|
1. |
P: Malam, dik! Sedang apa,Dik? J: Malam juga, Kak. Sedang belajar, Kak. |
Aspek Pribadi |
2. |
P: Bagaimana kabarnya hari ini, Dik? J: Alhamdulillah baik, Kak. |
Aspek Pribadi |
3. |
P: Bagaimana dengan sekolah Adik hari ini? J: Sekolah hari ini baik-baik saja, Kak. |
Aspek Pribadi |
4. |
P: Oh ya, Dik. Sepertinya Adik sedang mengalami kesulitan? J: Ya ini, Kak. |
Aspek Pribadi |
5. |
P: Ada yang bisa kakak bantu untuk menyelesaikan kesulitan belajar yang sedang Adik hadapi sekarang tidak? J: Ada, Kak. |
Aspek Pribadi |
6. |
P: Apakah adik punya masalah dalam belajar? J: Iya, Kak |
Aspek Pribadi |
7. |
P: Misalnya masalah apa kalau kakak boleh tahu? J: Tidak bisa mengerjakan PR. |
Aspek Pribadi |
8. |
P: Memang pelajaran yang seperti apa yang biasanya menurut Adik sulit diterima Adik? J: Pelajaran yang hitung-hitungan. |
Aspek Pribadi |
9. |
P: Misalnya pelajaran apa? J: Matematika itu, Kak. Sulit sekali. |
Aspek Pribadi |
10. |
P: Oh, berarti gurunya Adik terlalu cepat kalau menjelaskan materinya? J: Iya, Kak. |
Aspek Pribadi |
11. |
P: Selain gurunya yang terlalu cepat dalam menyampaikan materinya, terus apalagi yang membuat adik kesulitan belajar? Mungkin tidak kalau adik di kelas itu sering bicara sendiri sama teman di sebelah Adik? J: Susah sekali kalau mau berkonsentrasi. Biasanya saya memang bicara sendiri dengan teman di sebelah saya |
Aspek Pribadi |
12. |
P: Gurunya Adik tidak menegur Adik? J: Selalu menegur, Kak. |
Aspek Pribadi |
13. |
P: Terus apa yang Adik lakukan kalau guru Adik menegur Adik? J: ketika ditegur diam, terus mendengarkan guru. |
Aspek Pribadi |
14. |
P: Diulangi lagi tidak bicara sama teman di sebelah adik? J: Diulang lagi kalau gurunya tidak melihat saya, Kak. |
Aspek Pribadi |
15. |
P: Nanti kalau adik kesulitan terus dalam belajar adik, otomatis nilai Adik kan jelek. Kalau dimarahi Ayah bagaimana karena prestasi adik dalam belajar menurun? Terus apa yang akan adik lakukan kalau prestasi adik menurun? J: Kalau dimarahi ya didengarkan,Kak. Saya akan lebih giat belajar lagi, Kak. |
Aspek Pribadi |
0 Comments:
Posting Komentar