"Bagaimana cara berhenti merokok secara total?" Itu pertanyaan yang sering saya dapatkan. Ya, saya sudah berhenti merokok secara total pada tahun 2009 silam hingga sekarang, dan semoga sampai tutup usia nanti. Sedikit cerita, sejak kecil saya sangat akrab dengan dunia olahraga, jogging, sepak bola, volly sudah menjadi kegiatan pokok setiap hari.
Beranjak remaja saya masih aktif berolahraga. Walau hidup di lingkungan perkampungan dengan tingkat penggunaan rokok yang cukup tinggi, bahkan Ayah merupakan seorang perokok berat, saya tidak tergoda untuk mencoba menghisap sebatang rokok, pergaulan di lingkungan olahraga cukup memotivasi saya untuk tetap tidak merokok dan tetap menjalani gaya hidup sehat.
Namun, ketika masuk dunia kerja, lingkungan pergaulan pun berubah, karena kesibukan akhirnya waktu untuk berolahraga pun hilang, pergaulan perkotaan yang dinamis membuat minat berubah secara drastis. Studio Musik menjadi tempat nongkrong baru. Bergaul di lingkungan musik membuat saya dekat dengan minuman, kopi dan rokok.
Tak mampu untuk membendung rasa penasaran dan pengaruh dari lingkungan pergaulan yang begitu kental, akhirnya saya mulai coba-coba untuk menghisap sebatang rokok, hingga akhirnya menjadi pecandu rokok. Namun masih ada yang saya syukuri, yaitu hingga saat ini tidak pernah terpengaruh untuk mencoba minuman keras, dan narkoba, walau barang-barang tersebut sangat dekat kala itu. Singkat cerita, dalam beberapa tahun saya menjadi seorang pecandu rokok.
Pada satu hari, atasan saya di kantor memerintahkan untuk membuat program olahraga futsal rutin untuk karyawan. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun terpendam, akhirnya jiwa olahraga hidup kembali, semangat olahraga terbakar kembali.
Program sudah disusun, sekarang waktunya masuk lapangan. Dengan penuh percara diri, saya melakukan pemanasan dengan berakan-berakan yang masih sangat melekat di otak, tampak sebagai sorang atlet, walau tak selentur dulu. Pluit awal pertandingan ditiup, tak mau banyak basa-basi, saya bergerak selincah mungkin, dalam hati ingin menunjukkan bahwa saya adalah olahragawan yang pernah berjaya.
Waktu pertandingan berjalan baru 10 menit, mata ini sudah berkunang-kunang, tubuh terasa panas dan yang paling terasa adalah napas yang berat tersengal. Sangat menyiksa. Hingga akhirnya memutuskan untuk keluar lapangan tanpa mempedulikan pertandingan masih berjalan. Kejadian ini sangat menghantam mental, dan membuat saya melakukan introspeksi diri.
Dalam beberapa hari merasa gelisah, memikirkan perubahan stamina pada tubuh. Sangat tidak disangka, membayangkan betapa rusak tubuh ini, tak seperti sebelumnya yang sanggup bergerak secara masif selama berjam-jam tanpa tersengal.
Hingga sampai pada satu hari merasa ada yang tidak beres pada tubuh, setelah introspeksi dan evaluasi diri, akhirnya sampai pada satu kesimpulan, bahwa yang menjadi penyebab rusaknya stamina saya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan ROKOK!
Malam itu juga saya memantapka diri untuk membuat sebuah program berhenti merokok untuk diri sendiri. Mengapa harus dengan program? Alasannya karena banyak sekali orang yang katanya ingin terlepas dari rokok, namun mereka selalu gagal. Mendengar tentang itu sempat membuat saya merasa pesimis akan berahasil berhenti merokok. Saya yakin pemikiran seperti itu hanya sebuah intuisi.
Langkah Pertama adalah mengubah kebiasaan di pagi hari. Yang pada awalnya selalu membuka pagi hari dengan menghisap sebatang rokok, saya ubah menjadi meminum air putih sebanyak mungkin, dulu saya meminum 2 gelas air berukuran besar ketika bangun tidur. Setelah itu lanjutkan dengan meminum minuman hangat, bisa teh manis hangat bisa juga susu atau coklat panas, bagi saya ini cukup membantu. Namun selain itu saya tetap berusaha memegang motivasi untuk berhenti merokok.
Kedua, ngemil permen atau mengunyah permen karet mint. Ini juga cukup membantu bagi saya. Tidak merokok saat dalam keadaan kecanduan merokok membuat saya memiliki intuisi seperti rasa pahit pada mulut, dan pikiran saya mendorong untuk menghilangkan rasa pahit itu dengan menghisap rokok. Namun saya tetap berusaha untuk tidak tergoda.
Ketiga, buatlah kesibukan yang diminati. Baca buku, main game, menulis, atau jalan-jalan bisa mengalihkan perhatian dari rokok. Buatlah kesibukan ketika waktu senggang dan tetap pegang teguh motivasi untuk berhenti merokok.
Keempat adalah olahraga. Rutinkan olahraga setiap pagi atau sore, terutama olahraga kardio seperti Jogging, Bersepeda, Renang, Futsal, Badminton atau apapun yang disukai. Olahraga tersebut memerlukan pernapasan yang lancar. Pada awalnya ini memang terasa menyakitkan, namun ketika kita semakin menyukai olahraga tersebut, maka kita akan terdorong untuk semakin berkembang, memperbaiki teknik termasuk memperbaiki pernapasan, ini juga yang terjadi pada saya.
Kelima, setelah beberapa kali saya sebutkan diatas, maka akan saya sebutkan kembali disini untuk penegasan, yaitu motivasi untuk berhenti merokok. Buatlah komitmen daram diri untuk tidak lagi menghisap batang rokok, lalu pegang teguh itu, karena ini adalah yang paling penting.
Saya bisa berhenti total merokok, anda juga pasti bisa! Saya sangat yakin itu, ini hanya tentang intuisi saja.
Namun, jangan senang dulu, kita juga harus siap dengan efek berhenti merokok, salah satunya adalah dibully ketika sedang berkumpul dengan teman-teman yang masih berstatus perokok profesional hehe. Ah biarkan saja mereka tetap hidup dengan slogan "Merokok Mati, Gak Merokok Juga Mati, Mending Merokok Sampai Mati!" Saya mah hanya ingin memiliki tubuh yang sehat dan makan makanan yang saya suka sampai saya tua dan mati.
Program sudah disusun, sekarang waktunya masuk lapangan. Dengan penuh percara diri, saya melakukan pemanasan dengan berakan-berakan yang masih sangat melekat di otak, tampak sebagai sorang atlet, walau tak selentur dulu. Pluit awal pertandingan ditiup, tak mau banyak basa-basi, saya bergerak selincah mungkin, dalam hati ingin menunjukkan bahwa saya adalah olahragawan yang pernah berjaya.
Waktu pertandingan berjalan baru 10 menit, mata ini sudah berkunang-kunang, tubuh terasa panas dan yang paling terasa adalah napas yang berat tersengal. Sangat menyiksa. Hingga akhirnya memutuskan untuk keluar lapangan tanpa mempedulikan pertandingan masih berjalan. Kejadian ini sangat menghantam mental, dan membuat saya melakukan introspeksi diri.
Dalam beberapa hari merasa gelisah, memikirkan perubahan stamina pada tubuh. Sangat tidak disangka, membayangkan betapa rusak tubuh ini, tak seperti sebelumnya yang sanggup bergerak secara masif selama berjam-jam tanpa tersengal.
Hingga sampai pada satu hari merasa ada yang tidak beres pada tubuh, setelah introspeksi dan evaluasi diri, akhirnya sampai pada satu kesimpulan, bahwa yang menjadi penyebab rusaknya stamina saya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan ROKOK!
Malam itu juga saya memantapka diri untuk membuat sebuah program berhenti merokok untuk diri sendiri. Mengapa harus dengan program? Alasannya karena banyak sekali orang yang katanya ingin terlepas dari rokok, namun mereka selalu gagal. Mendengar tentang itu sempat membuat saya merasa pesimis akan berahasil berhenti merokok. Saya yakin pemikiran seperti itu hanya sebuah intuisi.
Langkah Pertama adalah mengubah kebiasaan di pagi hari. Yang pada awalnya selalu membuka pagi hari dengan menghisap sebatang rokok, saya ubah menjadi meminum air putih sebanyak mungkin, dulu saya meminum 2 gelas air berukuran besar ketika bangun tidur. Setelah itu lanjutkan dengan meminum minuman hangat, bisa teh manis hangat bisa juga susu atau coklat panas, bagi saya ini cukup membantu. Namun selain itu saya tetap berusaha memegang motivasi untuk berhenti merokok.
Kedua, ngemil permen atau mengunyah permen karet mint. Ini juga cukup membantu bagi saya. Tidak merokok saat dalam keadaan kecanduan merokok membuat saya memiliki intuisi seperti rasa pahit pada mulut, dan pikiran saya mendorong untuk menghilangkan rasa pahit itu dengan menghisap rokok. Namun saya tetap berusaha untuk tidak tergoda.
Ketiga, buatlah kesibukan yang diminati. Baca buku, main game, menulis, atau jalan-jalan bisa mengalihkan perhatian dari rokok. Buatlah kesibukan ketika waktu senggang dan tetap pegang teguh motivasi untuk berhenti merokok.
Keempat adalah olahraga. Rutinkan olahraga setiap pagi atau sore, terutama olahraga kardio seperti Jogging, Bersepeda, Renang, Futsal, Badminton atau apapun yang disukai. Olahraga tersebut memerlukan pernapasan yang lancar. Pada awalnya ini memang terasa menyakitkan, namun ketika kita semakin menyukai olahraga tersebut, maka kita akan terdorong untuk semakin berkembang, memperbaiki teknik termasuk memperbaiki pernapasan, ini juga yang terjadi pada saya.
Kelima, setelah beberapa kali saya sebutkan diatas, maka akan saya sebutkan kembali disini untuk penegasan, yaitu motivasi untuk berhenti merokok. Buatlah komitmen daram diri untuk tidak lagi menghisap batang rokok, lalu pegang teguh itu, karena ini adalah yang paling penting.
Saya bisa berhenti total merokok, anda juga pasti bisa! Saya sangat yakin itu, ini hanya tentang intuisi saja.
Namun, jangan senang dulu, kita juga harus siap dengan efek berhenti merokok, salah satunya adalah dibully ketika sedang berkumpul dengan teman-teman yang masih berstatus perokok profesional hehe. Ah biarkan saja mereka tetap hidup dengan slogan "Merokok Mati, Gak Merokok Juga Mati, Mending Merokok Sampai Mati!" Saya mah hanya ingin memiliki tubuh yang sehat dan makan makanan yang saya suka sampai saya tua dan mati.
0 Comments:
Posting Komentar