Setiap Warga Negara Indonesia mempunyai caranya sendiri dalam merayakan kari kemerdekaan negaranya yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Dan bagi saya, hari perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-70 tahun ini terasa berbeda, karena saya merayakannya dengan melakukan sesuatu yang belum pernah dan sangat ingin saya lakukan sebelumya, yaitu melakukan trail running ke puncak sebuah gunung, dan kali ini tujuan saya dan kawan-kawan adalah puncak Galunggung.
Ini adalah pengalaman trail running pertama saya dengan medan pegunungan. Biasanya saya latihan di track datar yang tidak terlalu menantang. Ternyata memang benar, teknik berlari di medan datar dengan medan pegunungan memang sangat berbeda, mulai dari teknik pernapasan hingga teknik tumpuan kaki, karena medan pegunungan terdiri dari banyak jenis tekstur pijakan, seperti medan berpasir, medan bebatuan, medan tanah dan lainnya. Perlu konsentrasi dan ketahanan tubuh ekstra agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan pada tubuh.
Saya bersama Kang Erik Risnandar dan Kang Harjanto Galant Wiradikesuma mewakili Komunitas ‘Barlox’ dan Komunitas ‘Running Loka Ciamis’, yaitu Komunitas olahraga yang menjadikan Taman Olahraga Lokasana Ciamis sebagai basecamp dan tempat latihan utama. Kami memutuskan untuk berangkat dari Taman Lokasana pada pukul 07.30 WIB. Untuk menuju ke Galunggung, kami menggunakan jalur Sukaratu. Jika jalanan dalam kondisi normal, perjalanan dari Ciamis Kota ke Galunggung hanya akan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Tetapi waktu itu perjalanan kami agak tersendat karena kami terjebak konvoi 17-an di sekitar Kecamatan Sukaratu, sehingga waktu perjalanan kami menjdi lebih lambat dari waktu normal.
Parkiran Pemandian Cipanas Galunggung menjadi pilihan kami untuk memarkir kendaraan, sekaligus spot yang kami jadikan titik start trail running kami. Dari spot tersebut, kami langsung disuguhi track bebatuan dengan kemiringan yang lumayan curam, awal yang kurang menyenangkan untuk otot yang masih kaku, hehe.
Beberapa ratus meter pertama kami harus berjuang menembus track semak, lalu kami mulai memasuki track hutan Pinus. Spot hutan Pinus adalah salah satu spot yang paling saya suka, indah dan tenang banget, sayang saya tidak sempat mengambil gambar disana.
Cucuran keringat semakin deras, tarikan napas semakin dalam dan kondisi track pun semakin ekstrim. Tapi puncak semakin jelas terlihat, dan saat itulah semangat kami pun semakin besar. Kondisi track yang berpasir membuat langkah semakin berat. Tekanan udara yang semakin rendah membuat kadar oksigen pun semakin menipis, ini membuat beban tubuh saat berlari menanjak pun semakin berat, sehingga sesekali kami harus rehat untuk mengambil napas.
Tak ada usaha keras yang sia-sia, semua cucuran keringat langsung terbayar lunas ketika kami sampai di puncak. Mata kami langsung disuguhi panorama yang keindahannya tidak sekedar biasa. Saat itulah saya merasa begitu bersyukur karena masih diberi kesempatan menyaksikan keindahan sang Pencipta secara langsung, dan saya yakin tak semua orang memiliki kesempatan untuk itu.
Ini adalah pengalaman baru yang sangat berharga bagi saya. Banyak sekali pelajaran dana pengalaman yang saya dapat. Sebagai bekal untuk penjelajahan selanjutnya. Benar apa kata Kang Erik "...saat naik gunung, ada yang jauh lebih berbahaya dari hipotermia dan tersesat, yaitu...molagi-molagi..." Hehe...
Dan ingat, kawan! Alam Indonesia terlalu indah untuk kau tukar dengan hanya menonton TV di rumah!
Rute Yang Kami Lalui |
Saya bersama Kang Erik Risnandar dan Kang Harjanto Galant Wiradikesuma mewakili Komunitas ‘Barlox’ dan Komunitas ‘Running Loka Ciamis’, yaitu Komunitas olahraga yang menjadikan Taman Olahraga Lokasana Ciamis sebagai basecamp dan tempat latihan utama. Kami memutuskan untuk berangkat dari Taman Lokasana pada pukul 07.30 WIB. Untuk menuju ke Galunggung, kami menggunakan jalur Sukaratu. Jika jalanan dalam kondisi normal, perjalanan dari Ciamis Kota ke Galunggung hanya akan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Tetapi waktu itu perjalanan kami agak tersendat karena kami terjebak konvoi 17-an di sekitar Kecamatan Sukaratu, sehingga waktu perjalanan kami menjdi lebih lambat dari waktu normal.
Kang Galant, Saya dan Kang Erik |
Beberapa ratus meter pertama kami harus berjuang menembus track semak, lalu kami mulai memasuki track hutan Pinus. Spot hutan Pinus adalah salah satu spot yang paling saya suka, indah dan tenang banget, sayang saya tidak sempat mengambil gambar disana.
Saat Melalui Track Semak |
Saat Kami Hampir Mencapai Puncak |
Keindahan Danau Kawah Galunggung |
Kang Erik, Sang Pemandu Kami |
Yang pasti ini bukan Tony Stark! |
Keep Running!!!
Wahahahaha tenks sudah dingatkan sama mas rudy Arra via Twitter. Saya orangnya suka kemana mana, Kalau tidak diingatkan temen temen, bisa bisa saya Mlengos terus nda mampir mampir heiehiheiheie. Huaaaaaaaa ada Tony Stark juga disebut sebut. Yang pastinnya bukan IRON MAN itu ya xhiehiheiheihiehiehiehiee
BalasHapuswaw mantap menuju puncak. kutan si akang lari sampe ka puncak
BalasHapusgo behind ya. Thank you for the information
BalasHapus