Lega banget rasanya, kalau kata orang sunda mah "asa bucat bisul", karena mimpi kami membangun Pull Up Bar di Lapangan/Taman Lokasana Ciamis akhirnya bisa terwujud. Tapi sebelum saya bercerita lebih jauh, saya perkenalkan para anak muda harapan bangsa yang sudah rela mengorbankan sebagian harta dan tenaganya dalam usaha mewujudkan rencana yang sudah cukup lama tertunda ini.
Dari sisi layar sebelah kanan adalah:
- Kang Erik. Seorang anggota tim SAR, dan beliau lah yang pertama kali saya ajak bicara tentang rencana proyek ini.
- Irwan. Anak muda yang saya kenal beberapa hari lalu saat sedang berolahraga di Lokasana, dan dia begitu antusias saat saya ajak bicara tentang rencana proyek ini.
- Galang. Anak muda yang sedang mempersiapkan diri untuk mengukuti tes pendaftaran Akmil, dia yang paling rame diantara kami.
- Restu. Do'i temannya Galang, jadi sudah bisa nebak, kan, gimana do'i.
- Eri. Mahasiswa akuntansi yang punya pacar bernama Andi (Andi adalah seorang gadis lho ya!). Kadang saya berpikir kalau nama mereka tertukar.
- Firman. Ah mungkin dia lagi lihat-lihat foto mantannya. Kita antepin ajah.
- Saya. Manusia yang selalu lebih nyaman berada di belakang kamera karena sudah muak dibilang mirip sama Takeru Sato.
Sebenarnya masih ada beberapa orang lagi yang berpartisipasi, tapi mereka tidak bisa hadir karena kesibukan.
Dana pembangunan Pull Up Bar ini kami dapat secara patungan dan pengerjaannya kami lakukan secara swadaya, karena jika mengharapkan campur tangan langsung dari pihak pengelola, gak tahu kapan jadinya, makanya kami lakukan saja sendiri. Lagipula kepengelolaan Taman Lokasana juga masih simpang siur akibat kasus korupsi dalam proyek pembangunan taman ini beberapa tahun yang lalu.
Usaha kami sempat tertunda karena masalah perijinan. Pada awalnya kami kira ijin cukup kami dapatkan dari pihak pengurus taman, tapi ternyata untuk memasang beberapa tiang di area Taman Lokasana, kami juga harus mengantongi ijin dari pihak Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan).
Begitu kami mendapatkan ijin dari Disparbud, besoknya kami langsung melakukan pemasangan tiang. Dengan modal nekat kami mulai bekerja, maklum tak satupun diantara kami yang ahli dalam urusan bangunan. Akibatnya, proses pemasangan tiang banyak diselingi kejadian begininya daripada ngaduk semennya:
Ya, kami tahu betapa jantannya kami...
Setelah seharian bekerja keras disertai cucuran keringat, darah, tapi tanpa air mata, akhirnya proses pemasangan tiang selesai. Walaupun dengan tubuh gemetar karena telat makan tapi kami tetap semangat, semangat untuk pulang, abisnya capek dan laper bingit.
Nah, hasilnya beda banget, kan? Sesuatu yang dibuat dengan niat tulus dan semangat yang besar pasti akan menghasilkan sesuatu yang bagus pula. Setelah ini siapapun boleh memakainya, karena ini bukan menjadi milik kami, tapi milik semua. Dan kami harap teman-teman yang lain juga turut menjaga dan merawatnya.
Ti urang...keur urang...nu urang sarerea!
Oh iya, saat kami sedang bekerja memasang tiang, kami kedatangan seseorang yang katanya aktif dalam bidang olahraga Parkour. Katanya ia juga bersedia menyumbangkan dana untuk menambah beberapa alat lagi. Wah ini keren banget, kan? Nambah teman, nambah silaturahmi, nambah pengalaman. Moga kedepannya akan lebih banyak lagi yang proaktif. Semangat!
weh mantep idenya......bisa buat gantung koruptor juga tuh
BalasHapusBisa sih. Tapi kalo bekas gantung koruptor, ntar jadinya males pull up disanaatuh mas, takut kesurupan.
HapusAda cadangan juga
HapusTugu MONAS tetap kan ya
tetep. biar sehat
HapusJadi penasaran pengin ngajak anda semua jogging bareng deh.
Hapussaya diajak nggak?
Hapusnggak
HapusTuh gak diajak sama Mas Zach, yaudah mending Mas Yanto mancing lele ajah.
Hapusgimana kalo mancing keributan di blognya orang, yuk!
Hapusternyata harus izin segala ke dinas pariwisata ya Mas? kenapa ya?
BalasHapusIya Mas. Tapi gak apa-apa, jadi nanti kalo ada apa-apa kami punya tenaga, karena sudah mengantongi ijin resmi.
Hapusemang tenaganya mau diapain mas
HapusDisimpen, sapa tau ada gadis jatoh waktu jogging kan bisa saya gendong.
Hapusitu saya jaman 20 tahun lalu.
HapusAdukannya gak kurang semen tuh mas :)
BalasHapusMaklum, kurang dana hakhakhak.
HapusYg Dari babahong belon cair ya :)
Hapusbabah lembu ada
HapusAh sama beliaumah harus ada proposal.
Hapuscukup judul sama lampiran aja koq
HapusPenasaran dengan "saya' yang berada di belakang layar itu lho? Nasib potograper yg jarang dipoto atau sengaja bersembunyi di banlik kamera
BalasHapus#Alhamdulillah kabar baik mas. KAngen typograph-nya deh hehehe
Itu saya yang baju merah, Mbak. :)
Hapusasyiiik
Hapusmulai reffrain neih
Reffrain itu anak Cilebut ya? Sehat?
Hapuslagi main solo nih
Hapussemoga kedepannya bener2 berguna bagi pemuda daerah situ yamas
BalasHapusAmiin. Itu harapan seluruh warga negara Indonesia.
Hapussemangat olah raga, biar badan sehat, jiwa pun sehat...
BalasHapuslapangan juga jadi rame
HapusHayuk atuh ikutan!
HapusMbak KK ikutan?
Hapusnggak yakin. kecuali Mas Berkahnya ikutan
wuidih..mang ara melakukan pemberdayaan pemuda tuh...bikin proposal kang
BalasHapusTampangnya mang ubi, muka proposal ^^v
Hapushihiiii
Hapus#bukan saya yang bilang lho
Ah selagi kami mampu, kami akan melakukannya sendiri, Mang. :)
Hapustuh kan, yang penting lampiran koq
HapusPull up bar itu kegunaannya buat apa ya? Aduh saya gak gaul pisan, maklum anak rumahan
BalasHapuspull up dibaca pulap, dibaca lap boleh juga
Hapusjadi buat bersihin piring
Tuh Mas Zach tau, kalo yang udah biasa ngerjain mah pasti tau.
HapusMas, Jumat ini ke Bandung?
BalasHapussaya nitip salam ya buat personel Jamrud.
Jum'at saya mau mancing, mau nitip salam buat lele?
Hapusemang dapet?
Hapuske rumah nggak dengan tangan hampa kan?
jadi masak ikan kan?
alat ini yang buat bergelantungan itu ya mas? hehee
BalasHapusIya, yang begituan. Tapi jangan bergelantungan atuh, kesannya teh gimanaa gituh.
HapusAh aku jadi pengen ikut nyumbang nih biar namaku tercantum diblognya kang ara. Nyumbang semangat aja ya ? :-)
BalasHapusJengjeeeeeeeng...udaaaaah!!! Mana kecupnyah?
Hapusbisa lebih kekar mang
BalasHapusApanyah?
HapusPull Up Bar, saya tidak tahu apa fungsinya.. baca di artikelnya juga tidak disebutin mas..?
BalasHapuskalau lagi gak ada yang maen tinggal pasang tali buat ayunan dech, hehe..
BalasHapustetapi bukan hasilnya yang dinilai, saya justru kagum dengan kekompakan sahabat Anda, karena zaman sekarang sangat sulit mencari sahabat yang mau berkorban seperti hal diatas, jangankan korban besar, yang hal kecil saja pasti banyak alasan..
mantaf dah.
fmbak fdevy fjuga fmantaf
Hapushayoo apanya tuch mas Zach..
Hapusgan, cara masang barnya ke tanah gmn ya? dicor apa gmn? terus caranya gmn?
BalasHapusGan... gimana caranya agar bisa mendapatkan ijin penanaman Bar dari Disparbud? apakah harus bikin proposal bla bla bla? mohon pencerahaanya
BalasHapusSaya bantu jawab ya, teman2 saya dari Street workout di jakarta juga membuat proposal ke pihak pemrov namun dia tidak mengeluarkan modal dibuat pemrov dki ya tapi apa adanya,kalo teman saya lagi yang ikut SWORD depok itu pake proposal juga walau mereka membangun BAR sendiri prosesnya cepat kok
BalasHapushabis berapa memmbuat nya mas? dari besi kena berapa mas?
BalasHapus