Bagi saya, salah satu kesulitan yang saya alami saat menghadapi bulan puasa seperti sekarang adalah sulitnya mengatur jadwal olah raga. Bahkan boleh dibilang selama bulan puasa aktivitas olah raga saya berhenti, kecuali ngepel, ngangkut air, nyuci baju dan nganterin Mamah ke pasar.
Jadwal olah raga tersandra, jogging pun tiada, padahal itu adalah salah satu olah raga yang saya banggakan. Olah raga yang satu ini cukup menjadi candu buat saya. Hampir setiap pagi saya sempatkan untuk melakukannya, kecuali kalau di pagi hari nya ada acara mendadak yang tidak bisa diganggu gugat, semacam mules akut, misalnya.
Untuk saya pribadi, lari pagi itu penting, karena dapat membatu tubuh agar tetap stabil dan fit. Lagipula, ketika kita mengeluarkan keringat, itu berarti tubuh kita juga mengeluarkan racun-racun yang bersarang dalam tubuh, kan, ya? Sayangnya dosa-dosa tak ikut keluar.
Selain dapat menjaga stabilitas tubuh, lari pagi juga baik untuk kesehatan mata saya, khususnya disaat-saat tertentu seperti hari libur. Bagaimana tidak, saat-saat libur seperti itu bakal bertebaran deh mahluk-mahluk manis berwajah istriable disana. Cuci mata, bro. Siapa tahu hasil dobel akan segera berpihak, tubuh menjadi sehat, calon istri pun dapat. Ah itumah hanya pengharapan lelaki berspesies lajang macam saya. Lupakan!
Sebenarnya bukan mustahil berolah raga di bulan puasa. Idealnya dilakukan satu jam sebelum berbuka, dengan begitu energi yang sudah terkuras akan langsung terbarukan saat berbuka, sehingga tubuh akan terhindar dari dehidrasi. Tapi sayangnya saya tidak mempunyai cukup waktu untuk berolah raga disore hari. Apa boleh buat.