Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan salahsatu sahabat sewaktu sekolah dulu. Kami bernostalgia tentang hobi bermusik kami waktu itu. Kami membicarakan tentang Gitar yang sempat kami gunakan dulu. Dan saya tidak mau kehilangan cerita ini lagi, makanya saya coba cerita disini ah hehe...
Gambar: Epiphone.Com |
Gitar yang saya gunakan dulu adalah Epiphone Les Paul Custom. "Si Epi" ini benar-banar membuat saya ‘jatuh cinta pada pandangan pertama’. Tampilannya yang merupakan adaptasi dari disain Gibson Les Paul ini saya nilai begitu original dan berkarakter sangat kuat, sehingga begitu iconik untuk sebuah disain gitar. Epiphone sendiri merupakan Sebuah Produsen Alat Musik yang dibeli oleh Gibson Guitar Corporation pada tahun 1957. Dan sekarang menjadi anak perusahaan dari Gibson Guitar Corporation itu sendiri.
Dari segi handling, Gitar ini cukup nyaman digunakan, walaupun bebannya cukup berat (buat saya :P). Konstuksi Neck yang tebal dan Frets yang cembung sangat nyaman untuk tangan dan jemari saya, sehingga tangan tidak mudah merasa lelah walaupun harus bermain dalam waktu yang cukup lama. Sebenarnya khusus untuk Konstruksi ini sangat tergantung pada selera dan cara bermain sang Gitaris.
Umumnya Epiphone Les Paul menggunakan Humbucker PickUp (yang merupakan pengembangan dari dua PickUp Single Coil yang digabungkan) sehingga memiliki output suara yang lebih tinggi dan dapat meredam dengungan dengan karakter suara yang lebih tebal.
Dan satu lagi hal yang cukup menarik dari Epiphone Les Paul ini yaitu hargannya yang terbilang jauh lebih murang dibanding Embah-nya yaitu Gibson Les Paul Costum. Harga Epiphone Les Paul yang berkisar sekitar Rp. 3 Juta sampai 5 Jutaan ini terbilang bersahabat dengan rekening, coba saja bandingkan dengan harga Gibson Les Paul Costum yang bisa mencapai Rp. 39.000.000-an, saya tidak salah tulis loh...”Tiga Puluh Sembilan Juta-an...”, Hmm...untuk saya yang bukan anak Jendral, sudah pasti saya akan bilang “Whooow... nilai yang fantastis untuk harga sebuah gitar!!!”, tapi tentunya akan sangat sebanding dengan semua kualitas yang ada didalamnya.
Nah karena itulah saya sangat menggemari Epiphone Les Paul ini, saya merasa sangat klop dengan disain, handling, karakter suara dan harganya. Dan karena alasan itu juga saya memasang gambar Epiphone Les Paul Costum di atas artikel ini hehe...
Dan untuk lebih jelas lagi, saya lampirkan Spesifikasi The Epiphone Les Paul Custom ini yang saya kutip dari www.epiphone.com :
- Body Material: Mahogany
- Top Material: Maple Veneer
- Neck Material: Mahogany
- Neck Shape: 1960's SlimTaper™; D profile
- Neck Joint: Glued In
- Truss Rod: Adjustable
- Scale Length: 24.75"
- Fingerboard Material: Rosewood with mother-of-pearl BLOCK inlays
- Neck Pickup: Epiphone ProBucker-2™; 4-wire
- Bridge Pickup: Epiphone ProBucker-3™; 4-wire
- Controls: Epiphone All-metal 3-way Pickup Selector, Neck Pickup Volome with push/pull coil-tapping, Bridge Pickup Volume with push/pull coil-tapping, Neck Pickup Tone, Bridge Pickup Tone
- Binding : Body Top - 5 ply (White/Black), Body Back - 5 ply (White/Black), Fingerboard - 1 ply (White), Headstock - 5 ply (White/Black), Body - 1ply (cream)
- Fingerboard Radius: 12"
- Frets: 22 medium-jumbo
- Bridge: LockTone™ Tune-o-matic/Stopbar
- Nut Width: 1-11/16"
- Hardware: Gold
- Machine Heads: Grover™ Tuners; 14:1 ratio
- Colors: Alpine White (AW), Ebony (EB), Ebony Left-Handed (EB)
- Warrants: Epiphone Limited Lifetime
Sekian dulu ulasan singkat tentang Epiphone Les Paul Custom. Ini hanya cerita nostalgia saya waktu masih dalam masa-masanya semangat bermusik dulu ko’, karena nostalgia itu menyenangkan :D. Salam Sahabat...Tetap semangat ya...!!!
ikut menyimak ceritanya sj sobat, hehehhe
BalasHapusSilahkan Mas Asis, Terima kasih :)
Hapusmampir lagi nih di blog sobat untuk menyambung silahturahmi dan menunggu post terbaru dari sobat...
HapusTerima kasih Mas Asis. Haduh iya nih saya juga baru bisa kali ini buka blog-nya hehe...
Hapuscerita masa lalu yang indah
BalasHapusjatuh cinta pandangan pertama
pada sebuah gitar…
Haha...ya begitulah Mba :).
Hapuscerita yang bagus sob... izin nyimak dan baca :)
BalasHapusTerima kasih Kawan, Silahkan...:)
Hapusbermusik adalah bagian dari seni yang penuh keindahan. Menurut riset ilmiah main musik dapat membuat seseorang lebih rileks dan meningkat kecerdasannya. So...keep playing your music mas Arra dan salam blues...hehehe
BalasHapusBetul juga Mas, soalnya saya juga kalau lagi baca-baca atau nulis suka sambil mendengarkan musik yang saya suka, terasa lebih nyaman. Yup...salam Garry Moore sama Jimmy Page hehe...:D.
Hapusdulu pas sekolah saya sering main gitar, tapi sekarang beberapa tahun ini pegang aja ga pernah, ga tahu masih bisa maininnya enggak.hehe
BalasHapusIya loh sama saya juga begitu, dan setelah saya kemarin mencoba kembali main gitar, lha ko rasanya jadi aneh, skill bermusik itu memang harus selalu di asah ya?! hehe :D
HapusTerima kasih.
mau nanya mas.. kallo gitar ephipone itu sendiri pabrikan mana ya USA?? kalo di Indonesia udah banyak yang replika jadi bingung mau milih yang asli tuh caranya gimana..
BalasHapus